“Dan diantara mereka ada orang yang berdoa : “Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat dan peliharalah kami dari
siksa neraka “: (Qs AL Baqaroh : 201)
Menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Dzat yang kita mintai
pertolongan adalah sebuah keharusan. Sebab, Allah Maha Berkuasa atas
segala sesuatu. Setiap kejadian, Allah-lah yang menentukan. Dia
menentukan takdir setiap urusan makhluk-Nya. Karenanya, jangan heran
jika setiap muslim dianjurkan beroda kepada Allah baik dalam keadaan
sempit ataupun lapang, agar kebaikan selalu ada bersamanya.
Ada sebuah doa yang sudah menjadi favorit kaum muslimin agar
memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. Setiap berdo’a kita biasanya
tidak melewatkan untuk membaca doa ini. Doa ini berbunyi : “Rabbana
atina fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina ‘adzabannar”.
Artinya “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akherat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
Doa ini berisi harapan agar memperoleh keberkahan dan keselamatan
hidup. Hidup bahagia saat ini sampai pulang ke negeri akherat kelak.
Terntunya ini menjadi sebuah harapan dan cita-cita idela setiap muslim.
Walaupun cita-cita itu sering dikacaukan oleh perilaku kita. Kita ingin
bahagia di dunia, tapi kita melanggar aturan, kita ingin bahagia di
akherat tapi sering berbuat dosa dan bermaksiat kepada Allah.
Para ulama memberikan keterangan berkaitan harapan setiap muslim
melalui doa itu. Berkaitan dengan kalimat “fi dunya hasanah”, setidaknya
ada tujuh hal yang akan diperoleh seorang muslim jika doanya dikabulkan
oleh Allah SWT.
Pertama, selalu bersyukur kepada Allah. Setiap muslim yang telah
memperoleh kebaikan di dunia, akan selalu bersyukur kepada Allah SWT,
apapun ketentuan Allah kepadanya. Saat diberi kenikmatan Ia makin
bersyukur dan ketika diberi musibah ia bersabar. Orang-orang yang selalu
bersyukur kepada-Nya akan terus diberi kenikmatan hidup oleh-Nya. “Lain
syakartum laazidannakum”, artinya “apabila kalian bersyukur niscaya
akan kutambah nikmay-Ku kepadamu” kata Allah SWT dalam Al-Qur’an.
Kedua, memiliki pendamping yang sholih / shalihah. Setiap muslim yang
diberi kebaikan di dunia akan diberi pendamping yang baik. Seorang
laki-laki akan mendapatkan istri yang shalihah, dan begitu pula seorang
wanita akan mendapat suami yang shalih.
Ketiga, memiliki anak yang shalih dan shalihah. Memiliki anak yang
shalih dan shalihah adalah harapan setiap orang tua muslim. Anak yang
shalih dan shalihah adalah investasi terbaik setiap muslim. Keshalihan
seorang anak akan memberikan manfaat kepada keluarga, bangsa dan
agamanya. Sudah tentu, pahalanya akan mengalir deras kepada kedua orang
tuanya.
Keempat, memiliki harta yang berkah. Harta yang berkah bukanlah
berarti banyak melimpah ruah. Keberkahan harta tidak terkait dengan
jumlah, tetapi harta yang berkah merupakan harta yang bisa memberikan
manfaat bagi pemiliknya dan orang lain. Harta tersebut diperoleh dengan
cara halal dan digunakan untuk keperluan fi sabilillah. Harta itu akan
menjadi jalan amal shalih bagi pemiliknya. Tentu saja, akan lebih baik
bila kita memiliki harta yang banyak dan berkah dibandingkan sedikit
tapi tidak berkah.
Kelima, tidak memiliki hutang. Memiliki hutang tidaklah dilarang
dalam ajaran agama Islam, hanya saja hutang bisa menyebabkan hidup
seseorang kurang nyaman dan bahagia. Biasanya orang yang memiliki hutang
kurang dihargai orang lain, terlebih oleh orang yang memberikan
piutang. Setiap muslim harus berusaha untuk melunas hutang dengan
sungguh-sungguh. Sebab hutang bisa menyebabkan ditangguhkannya masuk ke
surga sebelum hutangnya dilunas. Meskipun ia mati dalam jihat
fisabilillah.
Keenam, ilmunya bermanfaat. Banyak orang yang memiliki ilmu, namun
hanya sedikit yang ilmunya bermanfaat. Orang-orang yang mendapatkan
kebaikan di dunia ( fi dunya hasanah ), jika memiliki ilmu maka ilmunya
akan bermanfaat bagi orang lain dan agama.
Ketujuh, umurnya berkah. Usia yang berkah tidak terkait dengan usia yang panjang. Seseorang yang umurnya berkah selalu menjadikan tiap detik waktunya berharga. Tidak ada detik waktu yang disia-siakan. Sepanjang usianya di gunakan untuk beribadah, beramal dan berdakwah. Ia tebarkan manfaat kepada siapapun. Ia bergaul dengan orang-orang shalih agar kecipratan keberkahan hidup. Baginya, tidak ada waktu kecuali beramal, beramal, dan beramal.
Untuk itu berdoalah selalu kepada Allah SWT agar diberi kebaikan dan keselamatan dalam kehidupan ini. teruslah bersyukur atas semua nikmat-Nya dan bersabar terhadap musibah-Nya. Bekerjalah untuk memperoleh rezeki yang halal dengan cara yang halal. Didiklah putera-puteri kita agar menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Tebarkanlah selalu kebaikan agar usia kita berkah dan bermanfaat. Wallahu a’lam bishshawwab.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan