Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah, sesungguhnya orang yang
tidak mengenal kemuliaan akhirat dan malas beribadah akan menganggap
dunia ini sebagai negeri yang senantiasa ia tempati. Ia selalu merasa
kurang terhadap apa yang dimilikinya, tidak pernah merasa cukup mengejar
dunia sampai segala keinginannya terpenuhi. Padahal, apa yang ia
usahakan, berupa harta, anak, dan lain-lain, semua itu tidak akan pernah
menimbulkan kepuasan pada dirinya, bahkan mampu membawa kesengsaraan
baginya. Seharusnya dia menyadari bahwa sebentar lagi kematian akan
menghampirinya. Adapun orang yang mendapat taufik, dia menyadari bahwa
dunia dan segala keindahannya itu hanyalah tipuan belaka, sehingga dia
tidak terperdaya bahkan sebaliknya akan bergegas menuju ampunan Allah
serta surga yang seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan bagi orang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Kenikmatan di Surga
Saudaraku … bersegeralah menuju ampunan Rabb kalian dan surga yang
seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang
tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun
terbetik di hati seorangpun. Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman
Allah 'azza wa jalla yang artinya,
"Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka
yaitu (bermacam-macam ni'mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (As Sajdah : 17).
Di antara kenikmatan di surga yang Allah dan Rasul-Nya telah perkenalkan pada kita adalah :
[1]. Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman yang artinya," (Apakah)
perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang
bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah
rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah
rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring." (Muhammad : 15).
[2]. Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana firman Allah yang artinya, ”Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan
buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya." (An Naba' : 31-33).
[3]. Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin, sebagaimana Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Siapa
yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya
tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna." (HR. Muslim).
[4]. Diberi umur muda, sebagaimana Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Ahli surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30 atau 33 tahun." (Shohihul Jaami').
[5]. Memandang wajah Allah yang mulia, sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada yang menyeru : 'Wahai
penduduk surga, sesungguhnya Alloh mempunyai suatu janji untuk kalian
yang janji tersebut berada di sisi Allah, di mana Dia ingin
menuaikannya.' Mereka berkata : 'Apakah itu? Bukankah Dia
telah memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga,
dan menyelamatkan kami dari neraka?' Beliau melanjutkan: 'Maka
Allah menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya
(wajah Allah). Demi Allah, Allah belum pernah memberikan sesuatu pun
yang lebih mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada
melihat-Nya." (HR. Muslim).
Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang
sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya, kebahagiannya, dan
keelokannya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai penghuninya.
Jalan Menuju Surga
Jika ada yang bertanya tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka
jawabannya telah Allah berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan
kepada Rasul-Nya yang mulia. Di antaranya sebagaimana yang Allah
jelaskan dalam surat Al Mu'minuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat
penghuni surga -semoga Allah menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut adalah:
Pertama, beriman kepada Allah dan perkara-perkara
yang wajib diimani dengan keimanan yang mewajibkan penerimaan,
ketundukan, dan kepatuhan.
Kedua, khusyu' dalam shalatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya tenang.
Ketiga, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang tidak mempunyai faedah dan kebaikan).
Keempat, menunaikan zakat yaitu bagian harta yang
wajib dikeluarkan atau mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna
zakat adalah bersuci) berupa perkataan dan perbuatan.
Kelima, menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya.
Keenam, memelihara amanah yang dipercayakan dan
memenuhi janjinya baik kepada Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun
kepada makhluk lainnya.
Ketujuh, melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya.
Selain ayat di atas, Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam juga telah menjelaskan tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syar'i. Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga." (HR. Muslim). Ya Alloh, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan menetapkan kami di atasnya.
Kredit: Saudaramedia.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan