25 Nov 2013

Muslim ditindas Masjid dirobohkan khabar Islam di Angola



Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, Engkau berikanlah kekuatan kepada hamba Mu orang-orang Islam di Angola dalam menghadapi ujian Mu ketika ini disana. Sesungguhnya kami disini tiada daya dan kemampuan untuk menolong mereka selain memohon doa dan pertolongan kepada Mu. Semoga dengan doa ini akan sampai kepada hati mereka yang berkemampuan untuk bertindak dan berbuat sesuatu demi membela nasib saudara kami disana, insya'Allah. Amin Ya Rabbal Alamin.

Republik Angola, negara di bahagian Afrika Selatan ini terang-terangan melarang Islam dan Muslim, menganggapnya salah disisi undang-undang dan menghancurkan masjid-masjid.

Pada 19 November 2013, Menteri kebudayaan Angola mengumumkan akan menutup semua masjid setelah menyatakan bahwa Islam bukanlah agama melainkan hanya ‘ritual pemujaan.’

“Proses legalisasi Islam tidak disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Masjid-masjid mereka akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Rosa Cruz e Silva, Menteri Kebudayaan Angola, dinyatakan oleh Agence Ecofin pada Jumaat (22/11/2013), seperti yang dilaporkan oleh OnIslam.

Silva mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah usaha terakhir dari rangkaian usaha untuk melarang agama yang dianggap tidak sah disisi undang-undang.

Islam adalah salah satu di antara agama-agama yang dinilai sebagai ‘satu agama yang tidak sah’ yang bertentangan dengan budaya Angola. Agama yang masuk dalam daftar larangan ini dilarang untuk melakukan ibadah secara terang-terangan.

“Semua agama yang terdapat pada daftar yang diterbitkan oleh surat kabar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Angola ‘Journal de Angola’ adalah yang dilarang untuk melakukan ibadah, sehingga mereka harus tetap menutup pintu-pintu mereka,” kata Silva dikutip oleh Cameroon Voice.

Pada Oktober lalu, umat Muslim dari kota Viana, Luanda, menyaksikan penghancuran masjid Zengo mereka.

Keputusan pelarangan Islam ini disambut gembira oleh para pejabat Angola yang anti-Islam, termasuk presidennya sendiri.

“Ini adalah akhir dari pengaruh Islam di negeri kita,” kata President José Eduardo dos Santos, yang beragama Katolik Roma, dipetik oleh Osun Defender pada Ahad (24/11/2013).

Gabernor provinsi Luanda, Bento Bento, juga telah mengatakan melalui salauran radio tempatan bahawa “Muslim radikal tidak diterima di Angola dan pemerintah Angola tidak membenarkan permit bagi mendirikan masjid-masjid.”

Dia menambahkan bahawa umat Islam tidak diterima di Angola dan pemerintah tidak akan membenarkan pembinaan masjid-masjid di negara tersebut.

Berdasarkan CIA Factbook, 47% mempraktikkan ajaran adat, 38% Kristian Katolik Roma dan 15% Kristian Protestan. 

- arrahmah.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan