Karena masih banyak bule-bule Muslim yang ada di luar sana yang keislamannya mungkin jauh lebih baik dari kita yang tinggal di negara berpenduduk mayoritas Muslim dan lebih layak dijadikan mantu atau dijadikan sosok ‘idola’ (tentunya Rasulullah yang tetap harus jadi idola utama).
Tinggal di negara mayoritas penduduknya kafir tidak membuat Fatih Seferagic menjadi anak muda kebanyakan yang ada di negara adidaya tersebut. Di lingkungan yang penuh kemaksiatan seperti di AS dirinya mampu menjadi sosok penghafal Al-Quran dan menjadi guru untuk hal itu. Pada umur 4 tahun ia bersama keluarganya pindah ke AS, tinggal di Arizona selama 3-4 tahun sebelum akhirnya menetap di Baltimore, Maryland selama 7 tahun dimana ia memulai dan menuntaskan hafalan Al-Qurannya.
Berbeda dengan kebanyakan kita di Indonesia semasa kecil yang masih asyik bermain, pada usia 9 tahun Fatih Seferagic sudah memulai menghafal Al-Quran. Dan hebatnya dia hanya butuh waktu 3 tahun untuk menyelesaikan hafalannya sehingga menjadikan dirinya hafizh Al-Quran 30 juz pada usia 12 tahun. Ia melatih hafalannya tersebut di bawah bimbingan Syaikh Qari Zahid dan Qari Abid.
Bagi yang ingin menjadi ‘murid’ nya, tenang saja peluang untuk itu terbuka luas. Dia akan mengajarkan tajwid Al-Quran hingga bagaimana menghafal Al-Quran. Yang uniknya belajar langsung ke dia bisa menggunakan fasilitas Skype. Namun sayangnya hal itu hanya berlaku untuk warga AS dan Kanada saja (mungkin kalau dia menerima murid dari Indonesia, dia akan kecewa berat karena Skypenya akan buffering terputus-putus disebabkan koneksi internet Indonesianya yang tidak bagus).
Bagi para ibu yang menginginkan Fatih Seferagic menjadi mantunya atau bagi para gadis yang berharap Fatih Seferagic menjadi calon suaminya, silahkan ikuti kegiatan dia di facebook.com/fatihseferagic atau kicauannya di twitter.com/fatihseferagic.(fq/bloghadiahdi/berbagaisumber)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan